watch sexy videos at nza-vids!

Turun ke bawah
login


MusicVideoimage game
CERITA DEWASA +18th hadi.yn.lt
NGENTOTIN IBU MERTUA KU YG MOLEK BAHENOL
Kenalkan, aku
Panji Anugerah (nama samaran).
Seorang pria berusia 37 tahun,
menikah, dengan seorang wanita
yang sangat cantik dan molek. Aku
dikaruniai Tuhan 2 orang anak yang
lucu-lucu. Rumah tanggaku bahagia
dan makmur, walapun kami tidak
hidup berlimpah materi.
Boleh dibilang sejak SMA aku adalah
pria idaman wanita. Bukan karena
fisikku yang atletis ini saja, tapi juga
karena kemampuanku yang hebat
(tanpa bermaksud sombong) dalam
bidang olahraga (basket dan voli,
serta bulu tangkis), seni (aku mahir
piano dan seruling) dan juga
pelajaran (aku menduduki peringkat
ketiga sebagai pelajar terbaik di
SMAku). Bedanya waktu di SMA
dahulu, aku tidak terlalu tertarik
dengan hal-hal seperti seks dan
wanita, karena saat itu
konsenterasiku lebih terfokus pada
masalah akademisku.
Bakat playboyku mulai muncul
setelah aku menjadi seorang kepala
rumah tangga. Aku mulai menyadari
daya tarikku sebagai seorang pria
normal dan seorang pejantan
tangguh. Sejak diangkat sebagai
kabag bagian pemasaran inilah,
pikiran-pikiran kotor mulai singgah
di otakku. Apalagi aku juga hobi
menonton film-film biru.
Wanita lain yang sempat hadir
dihatiku adalah Maya. Dia adalah
rekan kerjaku, sesama pegawai tapi
dari jurusan berbeda, Accounting.
Dia berasal dari Surakarta, tinggal di
Bandung sudah lama. Kami sempat
menjalin hubungan gelap setahun
setelah aku menikah dengan Lilis,
istriku. Hubungan kami tidak sampai
melakukan hal-hal yang menjurus
kepada aktivitas seksual. Hubungan
kami hanya berlangsung selama 6
bulan, karena dia pindah ke lain
kota dan dinikahkan dengan orang
tuanya dengan pria pilihan mereka.
Dasar nasib!!! Niatku berpoligami
hancur sudah. Padahal aku sudah
berniat menjadikannya istri keduaku,
walau istri pertamaku suka atau
tidak. Karena frustasi, untuk
beberapa bulan hidupku terasa
hampa. Untungnya sikapku ini tidak
bertahan lama, karena di tahun yang
sama aku berkenalan dengan
seorang teman yang mengajariku
gaya hidup sehat, bodybuilding.
Saat itu, sekitar tahun 1998, yang
namanya olahraga fitness, bukanlah
suatu trend seperti sekarang.
Peminatnya masih sedikit. Gym-
gympun masih jarang. Sejujurnya
aku malas berbodybuilding seperti
yang dilakukan temanku itu. Apalagi
saat itu sedang panas-panasnya isu
politik dan kerusuhan sosial. Belum
lagi adanya krismon yang benar-
benar merusak perekonomian
Indonesia. Untungnya perusahaan
tempatku bekerja cukup kuat
bertahan badai akibat krismon,
hingga aku tidak turut diPHK.
Namun temanku yang sangat baik
itu terus memotivasiku, hingga tak
sampai 3 bulan, aku yang tadinya
hanya seorang pria berpostur biasa-
biasa saja-walaupun aku bertubuh
atletis, menjadi seorang atlet
bodybuilding baru yang cukup
berprestasi di kejuaraan-kejuaraan
daerah maupun nasional. Hebatnya
lagi kantorku dan seluruh keluargaku
ikut mendukung semua aktivitasku
itu. Kata mereka ”kantor kita punya
Ade Rai baru, hingga kita tidak perlu
satpam atau bodyguard baru” suatu
anekdot yang sudah menjadi
santapanku berhari-hari.
Semakin berlalunya waktu, aktivitas
bodybuilderku kukurangi. Apalagi
aku sudah diangkat menjadi kabag
pemasaran sekarang, di mana
keuntungan mulai berpihak pada
perusahaan tempatku bekerja. Aku
mulai bertambah sibuk sekarang.
Namun untuk menjaga fisikku agar
tetap bugar dan prima, aku tetap
rutin basket, voli, dan bersepeda.
Hanya 2 kali seminggu aku pergi ke
tempat fitness. Hasilnya tubuhku
tetap kelihatan atletis dan berotot,
namun tidak sebagus ketika aku
menjadi atlet bodybuilding dadakan.
Sewaktu aku menjadi atlet
bodybuilding, banyak wanita
melirikku. Beberapa di antaranya
mengajakku berkencan. Tapi karena
saat itu aku sedang asyik menekuni
olahraga ini, tanggapan dan godaan
mereka tidak kutanggapi. Salah satu
yang suka menggodaku adalah Mia.
Dia adalah puteri tetangga
mertuaku. Baru saja lulus SMA, dan
dia akan melanjutkannya ke sebuah
PTn terkenal di kota Bandung. Gadis
itu suka menggoda di setiap
mimpiku dan bayangannya selalu
menghiasi pikiranku saat aku
menyetubuhi istriku. Kisahku dengan
Mia akan kuceritakan lain waktu.
Seperti biasanya, aku bangun pagi.
Pagi itu aku bangun pukul 04.30
pagi. Setelah cuci muka, aku mulai
berganti pakaian. Aku akan
melakukan olahraga pagi. Udara pagi
yang sehat memang selalu
memotivasiku untuk jogging keliling
kompleks perumahanku. Dengan
cuek aku memakai baju olahraga
yang cukup ketat dan pas sekali
ukurannya di tubuh machoku ini.
Kemudian aku mengenakan celana
boxer yang juga ikut mencetak
pantatku yang seperti dipahat ini.
Aku sengaja bersikap demikian demi
mewujudkan impianku, menggoda
Mia dengan keindahan tubuhku.
Menurut kabar, dia juga suka
jogging. Niatku bersenang-senang
dengan Mia memang sudah lama
kupendam. Namun selama ini gadis
itu selalu membuatku gemas dan
penasaran. Dia seperti layangan
yang diterbangkan angin, didekati
menjauh, dijauhi mendekat.
Tak berapa lama jogging, tubuhku
pun sudah mulai keringatan. Peluh
yang membasahi kaus olahragaku,
membuat tubuh kokoh ini tercetak
dengan jelas. Aku membayangkan
Mia akan terangsang melihatku.
Tetapi sialnya, pagi itu tidak ada
tanda-tanda Mia sedang berjogging.
Tidak kelihatan pula tetanggaku
lainnya yang biasa berjogging
bersama. Padahal aku sudah
berjogging sekitar 30 menit. Saat itu
aku baru sadar, aku bangun terlalu
pagi. Padahal biasanya aku jogging
jam 06.00 ke atas. Dengan perasaan
kecewa aku balik ke rumah
mertuaku. Dari depan rumah itu
tampak sepi. Aku maklum,
penghuninya masih tertidur lelap.
Tadi pun saat aku bangun, tidak
terdengar komentar istriku karena
dia sedang terlelap tidur setelah
semalaman dia menemani anakku
bermain playstation. Saat aku
berjalan ke arah dapur untuk
minum, aku melihat ibu mertuaku
yang seksi itu sedang mandi.
Tampaknya dia sudah bangun ketika
aku berjogging tadi.
Kamar mandi di rumah mertuaku
memang bersebelah-sebelahan
dengan dapurnya. Setiap kali anda
ingin minum, anda harus melewati
kamar mandi itu. Seperti disengaja,
pintu kamar mandi itu dibiarkan
sedikit terbuka, hingga aku bisa
melihat bagian belakang tubuh
molek mertuaku yang menggairahkan
itu dengan jelas. Mertuaku
walaupun usianya sudah kepala 4,
tapi masih kelihatan seksi dan
molek, karena dia sangat rajin
merawat tubuhnya. Dia rajin senam,
aerobik, body language, minum
jamu, ikut diet sehat, sehingga tak
heran tubuhnya tidak kalah dengan
tubuh wanita muda usia 30-an.
Melihat pemandangan syur itu,
kontan batangku mengeras. Batang
besar, panjang, dan keras itu ingin
merasakan lubang hangat yang
nikmat, basah, dan lembab. Batang
itu juga ingin diremas-remas,
dikulum, dan memuncratkan
pelurunya di lubang yang lebih
sempit lagi. Sambil meremas-remas
batangku yang sudah mulai tegak
sempurna ini, kuperhatikan terus
aktivitas mandi mertuaku itu.
Akhirnya timbul niatku untuk
menggaulinya. Setelah menimbang-
nimbang untung atau ruginya, aku
pun memutuskan nekat untuk ikut
bergabung bersama ibu mertuaku,
mandi bersama. Kupeluk dia dari
belakang, sembari tanganku
menggerayang liar di tubuh
mulusnya. Meraba mulai dari leher
sampai kemaluannya. Awalnya ibu
mertuaku kaget, tetapi setelah tahu
aku yang masuk, wajah cantiknya
langsung tersenyum nakal.
”Panji, nakal kamu” katanya sambil
balas memelukku. Dia berbalik,
langsung mencium mulutku. Tak
lama kami sudah berpagut, saling
cium, raba, dan remas tubuh
masing-masing. Dengan tergesa
kubuka bajuku dibantu mertuaku
hingga aku sudah bertelanjang
bulat. Batangku pun mengacung
tegang, besar, dan gagah.
Kami pun melakukan pemanasan
sekitar 10 menit dengan permainan
oral yang nikmat di batangku,
sebelum kemaluannya kutusuk
dengan batangku. Permainan birahi
itu berlangsung seru. Aku
menyetubuhinya dalam posisi doggy
style. Aku merabai payudaranya yang
kencang itu, meremas-remasnya,
mempermainkan putingnya yang
sudah mengeras. 30 menit berlalu,
ibu mertuaku sudah sampai pada
puncaknya sebanyak 2 kali. 1 kali
dalam posisi doggy, 1 kali lagi dalam
posisi berhadap-hadapan di dinding
kamar mandi. Namun sayangnya,
batangku masih saja mengeras. Aku
panik karenanya. Aku khawatir jika
batangku ini masih saja bangun
sementara hari sudah mulai pagi.
Aku khawatir kami akan dipergoki
istriku. Rupanya mertuaku mengerti
kepanikanku itu. Dia kembali
mengoral batangku yang masih
bugar dan perkasa ini, lalu dia
berbisik mesra,
”Jangan khawatir panji sayang,
waktunya masih lama” katanya nakal.
Aku bingung mendengar ucapannya,
tapi kubiarkan aktivitasnya itu
sambil terus mendesah-desah
nikmat. Tiba-tiba ibu mertuaku
menghentikan perbuatannya itu. Dia
langsung berdiri. Melihat itu, aku
pun protes,
”Lho, bu, aku khan belum keluar?”
suaraku parau, penuh birahi.
”Sabar sayang, kita lanjut di kamarku
saja yuk” katanya mesra.
Aku pun tambah bingung. ”Tapi
khan ada bapak?” suaraku masih saja
parau, karena birahi.
”Tenang saja, bapakmu itu sudah
pergi tak lama setelah kamu jogging
tadi, dia ada tugas ke Jawa” sahut
ibu mertuaku sambil mengemasi
pakaian olahragaku yang tercecer di
kamar mandi dan kemudian
menggandengku ke arah kamarnya.
Begitu sampai di kamarnya, aku
disuruhnya telentang di ranjang,
sementara dia mengelap sisa-sisa
air, keringat, dan sabun di tubuhnya
dengan handuk kering yang sudah
ada di kamarnya. Lalu dia melakukan
hal yang sama padaku. Setelah itu
dia langsung saja mengambil posisi
69, mulai mengoral batangku
kembali. Tak lama nafsuku pun
bangkit kembali. Kali ini aku
bertekad akan membuat mertuaku
keluar sampai tiga kali. Aku memang
khawatir hubunganku di pagi ini
akan ketahuan istriku, tapi
persetanlah…que sera-sera. Apapun
yang akan terjadi terjadilah.
Aku pun balik menyerang ibu
mertuaku. Mulut dan lidahku dengan
ganas mempermainkan miliknya.
Tanganku juga ikut aktif merabai,
meremasi bibir kemaluan dan
menusuki lubang anal ibu mertuaku.
Kelentitnya yang sudah membengkak
karena rangsangan seksual kujilati,
dan keremasi dengan gemas.
Kumainkan pula apa yang ada di
sekitar daerah kemaluannya.
Gabungan remasan jari, kobokan
tangan di kemaluannya, dan
serangan lidahku berhasil membuat
mertuaku keluar lagi untuk yang
ketiga kalinya. ”Aaaaahhhh…. panji
sayang ….” jerit nikmat ibu
mertuaku. Cairan birahi ibu mertua
keluar deras dari lubang vaginanya.
Langsung saja kuhisap dan kutelan
habis hingga tidak ada yang tersisa.
Akupun tersenyum, lalu aku
merubah posisiku. Tanpa
memberikan kesempatan ibu
mertuaku untuk beristirahat,
kuarahkan batangku yang masih
bugar dan perkasa ini ke arah
vaginanya, lalu kusetubuhi dia
dalam posisi misionaris. Kurasakan
batangku menembus liang vagina
seorang wanita kepala 4 yang sudah
beranak tiga, tapi masih terasa
kekenyalan dan kekesatannya.
Tampaknya program jamu khusus
organ tubuh wanita yang dia minum
berhasil dengan baik. Miliknya masih
terasa enak dan nikmat menggesek
batangku saat keluar masuk.
Sambil menyetubuhi ibu mertuaku,
aku mempermainkan buah dadanya
yang besar dan kenyal itu, dengan
mulut dan tanganku. Kuraba-raba,
kuremas-remas, kujilat, kugigit,
sampai payudara itu kemerah-
merahan. Puas bermain payudara
tanganku mempermainkan
kelentitnya, sementara mulutku
bergerilya di ketiaknya yang halus
tanpa bulu, sementara tangan
satunya masih mempermainkan
payudaranya. Tangan ibu mertuaku
yang bebas, meremas-remas
rambutku, dan mencakar-cakar
punggungku. Posisi nikmat ini kami
lakukan selama bermenit-menit,
hingga 45 menit kemudian ibu
mertuaku mencapai orgasmenya yang
keempat. Setelah itu dia meminta
istirahat. Aku sebenarnya malas
mengabulkan permintaannya itu,
karena aku sedang tanggung, hampir
mencapai posisi puncak. Namun
akhirnya aku mengalah.
”Panji kamu hebat banget deh, kamu
sanggup membuat ibu keluar sampai
empat kali” puji ibu mertuaku.
”Aah ibu bisa saja deh” kataku
merendah.
”Padahal kamu sudah jogging 45
menit, tapi kamu masih saja
perkasa” lanjut pujiannya.
”Itukan sudah jadi kebiasaanku, bu”
aku berkata yang sebenarnya.
”Kamu benar-benar lelaki perkasa,
Lilis beruntung mendapatkanmu”
puji mertuaku lagi.
Lalu kami bercakap-cakap seperti
biasanya. Sambil bercakap-cakap,
tangan ibu mertuaku nakal
bergerilya di sekujur tubuhku.
Terakhir dia kembali
mempermainkan batangku yang
sudah mengerut ukurannya.
Aku bangkit, lalu beranjak dari
tempat tidur. Ibu mertuaku
memandangku heran, dikiranya aku
akan keluar dari kamarnya dan
mengakhiri permainan cinta kami.
Tapi kutenangkan dia sambil
berkata, ”Sebentar bu, aku akan
mengecek keadaan dulu”. Aku
memang khawatir, aku takut istri
dan anakku bangun. Dengan cepat
kukenakan kembali pakaian
olahragaku dan keluar kamar
mertuaku. Ternyata dugaanku salah.
Hari memang sudah beranjak pagi,
sekitar jam 6.15 menit, tapi istri dan
anakku belum juga bangun.
Penasaran kuhampiri kamarku dan
kamar tempat anakku tidur. Ternyata
baik anak maupun istriku masih
tertidur lelap. Aku lega melihatnya.
Sepertinya permainan playstation
semalam, berhasil membuat mereka
kolaps. Aku mendatangi jam weker di
kamar keduanya, lalu kustel ke angka
9 pagi.
Aku menatap wajah istriku yang
tertidur penuh kedamaian, sambil
berkata dalam hati, ”Tidurlah yang
lama sayang, aku belum selesai
menikmati tubuh ibumu” lalu
mengecup pipinya. Setelah itu, aku
kembali ke kamar mandi, mencuci
tubuhku, lalu balik lagi ke kamar
mertuaku. Kami terlibat kembali
dalam persetubuhan nikmat lagi.
Dalam persetubuhan terakhir ini,
aku dan ibu mertuaku sama-sama
meraih orgasme kami bersama dalam
posisi doggy anal. Sesudahnya aku
balik ke kamar istriku, setelah
membersihkan diri di kamar mandi
untuk yang terakhir kali, dan
kemudian mengenakan baju tidurku
kembali.
Begitulah cerita seksku dengan Ibu
mertuaku di suatu pagi hari yang
indah. Tidak ada Mia, ada Arini,
mertuaku yang molek dan
menggairahkan.
CERITA DEWASA EDISI TERBARU 2015cerita selanjutnya
pembantu rumahku aku entot
pembantu pemuas majikan
ibu kost lily
kisah ngentot janda penjaga warung
ngentotin ibu mertua ku yg molek bahenol
enaknya bercumbu dengan mbak indri yg hot membahana
ketagihan ngentot sama istri temen
cewek di kenal solehah di entotin ampe muncrat
gairah seorang uztazah dilla
KUMPULAN FOTO" & VIDEO HOT TERBARU kumpulan foto foto hot sex
video hot sex

Facebook 1twitter


C-STAT
U-ON
_footer
Mau dollar gratis klik disini

09 Counter :
12 Follow : 12
13 kunjungan : 5153
icon_14 harian : 1
icon_15 Bulanan : 8
icon_16 Tahunan : 5
TOP-
RATING
C-STAT
U-ON

on Online
by : 20150214102300 1 hadisofian
TONOK COMUNITY
Copyright © 2013-2024
by : WAPMASTER